cerita ini pernah saya alami dua kali.
tapi ini salah satunya saja yang saya publish. semoga menyemangati.
Saya punya seorang teman baik, dan kami sama sama berprofesi sebagai illustrator dan desainer grafis. Teman ku ini tertarik saat melihat beberapa karya desain saya, dan berniat mempromosikan saya dengan menunjukkan karya2 desain yang menurut saya paling baik kepada bosnya. jadilah saya tadi pagi, mengirimkan curiiculum vitae saya kepada temanku yang baik tadi. dia mau bersusah2 nge print cv dan portofolio yang saya kirim lewat email agar saya tidak perlu ber susah susah mengantrkanya ke Glodok ( kantor nya ).
beberapa jam setelah pengiriman e-mail itu, hp saya berdering. nomor nya tidak saya kenali. Saya angkat, dan berbicara.
Ternyata yang berbicara diujung sana adalah bosnya temen saya tadi.
Suara itu mengaku sangat tertarik dengan hasil desain dan illustrasi yang saya bikin.( tentu aja saya jadi GeEr dan seneng ampun ampunan. apalagi waktu denger gaji bulanan yang akan ditawarkan kepada saya ).
jadilah saya senyum senyum sambil tetap berbicara di telpon.sambil dalam hati bilang alhamdulillah berkali2.
beberapa pertanyaan dilontarkan pada saya.
dimana rumah saya
sanggup kerja tim atau tidak
dan pertanyaan pertanyaan lainnya.
semua pertanyaan terjawab dengan baik oleh saya, kecuali saat pertanyaan ini terlontar
" Apakah kamu menggunakan jilbab ? "
saya menjawab, masih tenang " ooh..tentu saja, kebeltulan saya seorang muslim "
suara di seberang sana bicara " Dikarenakan pakaian kamu tidak umum, kami meminta Anda berpakain seperti orang -orang pada umunya. Bisakah Anda melepas jilbab Anda untuk bisa bekerja di kantor Saya ? "
oooh ..tuhann semesta alamm.. pertanyaan apa ini ? aku tak pernah mendengarnya sebelumnya kecuali di berita berita koran dan kabar burung. Pertanyaan ini kudengar langsung di telingaku sendiri, hari ini.
aku yakin, kurang dari 3 detik, tegas aku jawab " oh maaf pak, permintaan itu sangat tidak bisa saya penuhi, ini adalah hal prinsip "
suara disana bicara lagi " oooh..kalau begitu saya mohon maaf ..."
belum selesai suara itu bicara, saya angkat bicara " ooh tidak apa apa pak, nanti saya akan cari kantor lain"
terdengar suara suara yang tidak tertangkap oleh saya apa maknanya.
sepertinya suara itu tidak mau bicara lagi. maka saya tutuplah telepon itu setelah saya ucapkan terimakasih kepada suara diujung sana.
entah mengapa saya tidak merasa kecewa. Saya hanya heran,mengapa bisa begini. mengapa jalan pikiran seseorang bisa se dangkal itu. itulah yang saya rasa.
cerita cerita dari teman teman ternyata nyata.
cerita tentang guru bahasa inggris di daerah sunter yang dipecat karena tidak mau melepas jilbabnya saat mengajar.
cerita tentang seorang muslim Amerika yang mendapat diskriminasi .
cerita tentang saudara2 muslim di uighur, gaza, bosnia, yang dibantai karena muslim.
tentunya cerita yang saya alami belum ada apa apanya dibanding dengan diskriminasi yang sebut diatas.
satu hal yang bisa saya petik.
kita, muslim, hidup tidak mudah.
semuanya adalah pengorbanan , semua ada pilihan, dan semua itu bukanlah hal yang ringan.
karena pilihan, harus ada yang dikorbankan. harus ada yang lebih kita pilih dan kita tinggalkan.
saat pilihan itu adalah tepat, maka tenanglah kita dan insyaAllah kita akan mati bersama pilihan kita .
islam adalah jalan kita. Allah adalah pilihan tertinggi.
semoga semua pilihan ini tercatat sebagai satu kebaikan yang akan kita persembahkan saat berjumpa dengan Nya.
amiin.
alhamdulillah..kenapa ga lo suruh bos itu yang pake baju ihrom luq..?i think that a better idea then..
BalasHapushhahaha..
BalasHapusjangan gus kasian.
lo kerja dimana skrg gus ? masi yg lama ?