Aku adalah si pelupa yang kok bisa ingat tiap jeda ceritamu
Aku adalah si egois yang kok jadi senang hati mengalah jika itu soal dirimu
Aku adalah si banyak omong yang kok jadi diam saat mendengarkan hikmatmu
Aku adalah pembicara yang kok menjadi pendengar setiamu
Aku adalah si manja yang kok malah bisa menopang tegar-mu
Aku adalah si pemberani yang ditenggelamkan rasa malu
Aku adalah si tak peduli yang memperhatikan tiap tanda baca dalam nasehatmu
Aku adalah guru yang menjadi muridmu
Aku adalah kemarau yang ditunggu air bah
Aku adalah tawa di dalam pikirmu
Aku adalah pikir dalam tawamu
Aku adalah bicara dalam diammu
Aku adalah diam dalam kata-katamu
Aku adalah diri ini dalam diriku yang itu
Aku adalah si egois yang kok jadi senang hati mengalah jika itu soal dirimu
Aku adalah si banyak omong yang kok jadi diam saat mendengarkan hikmatmu
Aku adalah pembicara yang kok menjadi pendengar setiamu
Aku adalah si manja yang kok malah bisa menopang tegar-mu
Aku adalah si pemberani yang ditenggelamkan rasa malu
Aku adalah si tak peduli yang memperhatikan tiap tanda baca dalam nasehatmu
Aku adalah guru yang menjadi muridmu
Aku adalah kemarau yang ditunggu air bah
Aku adalah tawa di dalam pikirmu
Aku adalah pikir dalam tawamu
Aku adalah bicara dalam diammu
Aku adalah diam dalam kata-katamu
Aku adalah diri ini dalam diriku yang itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar